Tampilkan postingan dengan label SOFTSKILL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SOFTSKILL. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 November 2013

menganalisis ejaan bahasa

"Street Democracy" ala Jokowi Diulas di Koran Jepang "Asahi Shimbun"
·         Penulis : Norma Gesita
·         Kamis, 26 September 2013 | 18:49 WIB

Foto Jokowi tengah meninjau Sungai Pesanggrahan dimuat bersama artikel di koran Asahi Shimbun, Jepang yang mengulas sepak terjangnya mengatasi banjir. | ASTARI YANUARTI

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tak hanya di the New York Times, gaya blusukan yang dilakukan Jokowi dengan mendekati langsung ke tempat-tempat yang menjadi sumber masalah di Jakarta juga mendapat perhatian di media Jepang.
Salah satu koran terkemuka di Jepang, Asahi Shimbun, membahas gebrakan Jokowi dalam artikelnya di halaman 2 edisi yang terbit 31 Juli 2013. Di artikel tersebut, Asahi Shimbunmenyoroti sepak terjang Jokowi yang akan menormalisasi sungai.
Sebut koran tersebut, ada 4 sungai yang akan menjadi prioritas Jokowi mengatasi masalah banjir di Ibu Kota. Juni lalu, Jokowi meninjau Sungai Pesanggrahan yang mengalir sepanjang Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Jokowi berencana untuk melebarkan sungai tersebut. Namun, tidak mudah karena masih banyaknya warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Banyak sampah plastik dan sampah besar yang mengapung di sungai tersebut.
Cara Jokowi mendekati warga agar mau pindah dari bantaran sungai menjadi perhatian di artikel tersebut. Asahi Shimbun mengungkap komentar salah seorang warga yang bakal terkena proyek tersebut.

"Ini pertama kalinya Jokowi ke sini, dan saya senang. Tapi kalau kami hanya mendapat ganti rugi
Rp 1,2 juta, gimana ya? Seharusnya sepuluh kali lipat dari itu," kata Nurhayati, salah satu warga.
Lantas apa tanggapan Jokowi? "Yang penting kita langsung turun dan berbicara dengan orang yang bersangkutan. Ini yang namanya 'street democracy'. Masalahnya, bagaimana kita meyakinkan warga," kata Jokowi.
Itulah makna blusukan yang dilakukan Jokowi, yakni berhubungan langsung dengan sumber masalah. Untuk program ini, Jokowi memang belum bisa membuktikan diri sanggup meyakinkan warga untuk pindah dari bantaran sungai.
Bahkan, menurut Asahi Shimbun, kalaupun nantinya sungai-sungai tersebut bisa dibenahi dan dinormalisasi, belum menjamin masalah banjir teratasi.
Dilihat akar masalahnya, penyebab sungai meluap adalah  kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak seenaknya membuang sampah di sungai. Jika sungai dibenahi tetapi cara berpikir masyarakat tetap seperti ini, bukan tidak mungkin banjir akan tetap terjadi.

Editor : Tri Wahono






Komentar :

            Pendapat saya, tentang Bpk.Jokowi seorang Gubernur Jakarta dalam tindakannya ,tugasnya langsung ia tanganni sendiri dengan turun langsung bertugas ke pelosok-pelosok rumah warga. Bahkan , tindakkan yang ia ambil itu cepat dikerjakan tanpa menyuruh utusan untuk turun ke warga. Dan dari awal ia baru menjabat sebagai seorang Gubernur Dki Jakarta , ia langsung menangani titik masalah yang selalu hadir di Dki Jakarta. Dari transportasi,permukiman kumuh,pendidikkan,kesehatan dll untuk masyarakat Dki Jakarta. Ia , lakukkan dengan turun secara langsung dating ke titik masalah yang ia ingin benahi demi perubahan ibu kota.

            Dalam  menangani permukiman yang ada di pinggiran bantaran sungai,untuk warga mohon bekerja samanya, semua untuk kota tempat kita tinggal agar tindakan-tindakan pak Jokowi terjalankan. Masyarakat yang tinggal di pinggir bantaran sungai , tidak usah minta ganti rugi yang besar. Karena , pak jokowi sudah termasuk tanggug jawab untuk Dki Jakarta ini, dengan mendapat ganti rugi 1,2 juta . karena pak Jokowi sudah membuat Rusun untuk tempat tinggal warga yang ekonominya rendah. Contoh seperti RUSUNAWA  yang terletak di Marunda Jakarta Utara, rusun itu tidak terlalu biaya sewa rusun terjangkau harganya.




menganalisis ejaan bahasa:

dimuat : dibahas
blusukan : masuk ke
gebrakan : tindakan berani
sebut koran : yang terdapat  pada koran
prioritas : yang di dahulukan yang dikerjakan
agar mau pindah dari bantaran sungai : agar bergegas pindah dari bantaran sungai
salah seorang : salah satu
yang bakal terkena proyek tersebut : yang akan terkena dari proyek tersebut
"ini pertama kalinya jokowi kesini, dan saya senang. tapi kalau kami hanya mendapat ganti rugi Rp.1,2 juta , gimana ya? Seharusnya sepuluh kali lipat dari itu,"kata Nurhayati, salah satu warga. : ini pertama pak jokowi berkunjung , dan saya merasa senang. dan kalau kami hanya mendapatkan ganti rugi Rp.1.2 juta, gimana? seharusnya kami mendapatkan lebih dari yang ditawarkan.







                                                                                                            NAMA : MARLINA
                                                                                                            NPM    : 14111317
                                                

Senin, 03 Juni 2013

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL


ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DUA SEKTOR
         Perekonomian suatu negara digerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi.
         Pelaku kegiatan ekonomi secara umum dikelompokkan kepada empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah dan ekspor-impor.
         Untuk mempermudah dalam menganalisis pendapatan nasional, maka pada tahap awal dilakukan analisis pendapatan nasional dua sektor. Dalam pendekatan ini, perekonomian diasumsikan hanya digerakkan oleh 2 (dua) orang pelaku kegiatan ekonomi, yaitu rumah tangga dan swasta.

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
         Dalam perekonomian, sektor swasta merupakan satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga.
         Faktor produksi tersebut antara lain tanah, tenaga kerja, modal dan entrepreneurship (kewirausahaan).
         Penghasilan yang diperoleh rumah tangga dari menjual faktor-faktor produksi terdiri dari sewa (pendapatan dari tanah), bunga (pendapatan dari kapital), upah (pendapatan dan tenaga kerja) dan profit (pendapatan dari entrepreneurship).

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

           

Analisis Pendapatan Nasional
         Dalam menganalisis pendapatan nasional, kita memiliki beberapa asumsi, antara lain:
1.      Investasi adalah investasi yang autonomous, yaitu tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya.
2.      Konsumsi adalah fungsi linear dan positip dari tingkat pendapatan disposable (Yd)
3.      Tabungan juga memiliki fungsi linear dan positip dari tingkat pendapatan disposable (Yd)
4.      Tidak ada pajak tidak langsung, maka pendapatan nasional (Y) sama dengan agregat pendapatan disposable.

Analisis Pendapatan Nasional
         Jumlah konsumsi agregat dan tabungan agregat suatu negara adalah sama dengan pendapatan nasional (Y).

Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan

    Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.
       
       Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan(saving).Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.

         Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus,dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45.Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.
Jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung
pada hal berikut.
  1. Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
  2. Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
  3. Tuntutan lingkungan.
Sedangkan jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut.
  1. Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
  2. Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
  3. Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.
Manfaat
        Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode,perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri,pertanian,atau negarajasa.Contohnya,berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwaIndonesia termasuk negara pertanian atau agraris,Jepang merupakan negara industri,Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa,dan sebagainya.
        Disamping itu,data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian,pertambangan,industri,perdaganan,jasa,dan sebagainya.Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu,membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah,dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor yang memengaruhi
1. Permintaan dan penawaran agregat
          Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sector-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
         Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat,maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional),yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga,tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

2. Konsumsi dan tabungan
       Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya.Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal denganpsychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.



June 8th, 2011 • Related • Filed Under
Selama periode puncak siklus bisnis saat ekonomi sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam GDP riil, lapangan kerja akan meningkat, dan mengurangi pengangguran, sebagai usaha mencari pekerja untuk menghasilkan output yang lebih tinggi. If real GDP grows too quickly, however, it can cause price inflation as firms are forced to bid against one another for increasingly scarce workers. Jika PDB riil tumbuh terlalu cepat, namun, hal ini dapat menyebabkan inflasi harga sebagai perusahaan dipaksa untuk penawaran terhadap satu sama lain untuk pekerja semakin langka. In contrast during trough periods of the business cycle the economy is experiencing declines in real GDP, and unemployment rates are high.Sebaliknya selama periode melalui siklus bisnis ekonomi mengalami penurunan PDB riil, dan tingkat pengangguran yang tinggi.
Terdapat suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
1. Perbedaan Inflasi dengan Pengangguran
Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Kedua telah dianalisis bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan tingkat inflasi diplot terhadap tingkat pengangguran.
Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) dapat diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu.
Tingginya tingkat pendapatan nasional dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara – negara maju, semua mengiginkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
1.2 Pokok Masalah
Berdasarkan hasil laporan perekonomian Indonesia yang diterbitkan bank Indonesia, kemudian disampaikan kepada DPR dan pemerintah pada setiap tahun sebagai pemenuhan amanat yang ditetapkan dalam UU No.3 tahun 2004. Dalam evaluasinya tentang perkembangan ekonomi dan keuangan Indonesia, bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun 2005 hingga tahun 2008 terus mengalami peningkatan, meskipun belum mencapai puncak kepesatan. Namun pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan GDP (Gross Domestic Product) ini, dapat dinilai cukup signifikan dan menggembungkan pundi-pundi pendapatan nasional.
1.3 Teori yang Terkait
Dengan meningkatnya pendapatan nasional (national income) maka kemakmuran rakyat membaik. Sebagaimana tercatat dalam laporan GDP (Gross Domestic Product) oleh Biro Pusat Statistik (BPS) sedikit membawakan angin surga di tengah guncangan resesi saat ini. Dalam laporan GDP tersebut, menunjukkan jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun)
Ada suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
yang berbeda antara inflasi dan pengangguran….
jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Kedua telah dianalisis bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan tingkat inflasi diplot terhadap tingkat pengangguran.


Sumber :
 

Rabu, 17 April 2013


·                Menjelaskan mengenai perilaku konsumen
Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Bagaimana konsumen mendapatkan kepuasan maksimal? Bagaimana mengetahui perilaku konsumen secara keseluruhan? Berikut akan diberikan sedikit teori menurut ilmu ekonomi tentang pertanyaan-pertanyaan di atas.

·                Menjelaskan mengenai pendekatan perilaku konsumen

Pendekatan Perilaku Konsumen :

Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.

A.            Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)

Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertntu. Dalam pendekatan ini digunakan anggapan sebagai berikut:
1.             Utility bisa diukur dengan uang.
2.             Hukum Gossen (The Law of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa "Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun".
3.             Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

B.             Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)

Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Anggapan dalam pendekatan ordinal sebagai berikut:
1.             Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.
2.             Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
3.             Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.




Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut:
1.             Turun dari kiri atas ke kanan bawah.
2.             Cembung ke arah origin. 
3.             Indifference Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong. 
4.             Indifference Curve yang terletak di sebelah kanan atas menunjukan tingkat keupasan
5.             yang lebih tinggi dan sebaliknya.

·                Jelaskan macam-macam pendekataan perilaku konsumen (beserta persoalannya)
Perilaku Konsumen (Teori Nilai Guna / Utility)
Konsep dasar : menjelaskan tentang konsumen mendayagunakan
sumber daya yang ada dalam rangka memuaskan keinginan / kebutuhan dari
suatu atau beberapa produk.
Pendekatan teori perilaku konsumen ada dua macam, yaitu :
1. Teori utility cardinal
2. Teori utility ordinal

Teori utility cardinal
Tokoh-tokohnya adalah Gossen, Walres, Jevons
1
Memberikan penilaian subjektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu
barang
2.
Tinggi rendahnya suatu barang tergantung pada subjek yang
memberikan penilaian
3
Teori ini berupaya untuk mengkuantifikasikan kepuasan

Pendekatan matematik
a. Daya guna diukur dalam satuan uang, yaitu penambahan uang untuk
menambahkan unit yang dikonsumsi.
b. Daya guna marginal dari uang tetap, yaitu nilai suatu uang dalam
satuannya adalah sama, tanpa pandang statusnya.
c. Additivitas, yatu utility total adalah keseluruhan konsumsi dari barang
Xi – Xn
 U = U ( X1) + (X2) + .... (Xn + 1)
d. Daya guna bersifat indefenden, yaitu daya guna barang X1 tidak
dipengaruhi oleh mengkonsumsi barang lain.

e. Periode konsumsi berdekatan dan dengan jumlah yang sama.
Contoh :
Orang minum air. Air gelas pertama nilainya lebih tinggi dibanding
dengan jelas berikutnya.
Jenis nilai guna dalam teori utility cardinal :
1. Total utility
Adalah keseluruhan nilai guna (kepuasan) yang diperoleh
seseorang sebagai akibat mengkonsumsi barang X.
2. Marginal utility
Adalah tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang sebagai
akibat dari menambah satu unit barang untuk memenuhi kepuasannya.

Teori utility ordinal
Tokoh-tokoh adalah : Hikeks & Allen
1.
Mengukur kepuasan dalam konsumsi dengan berdasarkan urutan
kepuasan, misalnya : rendah, sedang, dan tinggi
2
Dalam penilaiannya menggunakan kurva indifference

Asumsi dasa teori utility ordinal
a. Rasionalitas artinya konsumen akan berusaha meningkatkan atau
memilih tingkay kepuasan yang tinggi.
b. Konveksitas artinya bentuk kurva indiference cembung dari titik origin
dari sumbu absis dan ordinat.
c. Nilai guna tergantung pada jumlah barang yang dikonsumsi
d. Transivitas artinya konsumen akan menjatuhkan pada pilihan yang
terbaik dan bebeberapa pilihan
e. Kurva indifference tidak boleh bersinggungan atau saling berpotongan.

Contohnya adalah seseorang membeli sebuah baju dan menilai nilai guna yang di gunakan terhadap pembeli tersebut dengan barang kebutuhan lainnya.

·                Bagaimana kepuasan konsumen terhadap macam-macam perilaku konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a.     Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian
b.    suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
c.     Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat
d.    tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah

Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.

A.    Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka    mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
B.    Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan
C.    Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen

·                Menjelaskan konsep elestisitas , macam-macam besaran elestisitas ( beserta contoh persoalan)
JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN
a. Elastisitas permintaan silang
Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan
terhadap harga barang lain.

Besarnya elastisitas silang (Ec) dapat dihitung berdasarkan kepada
rumus berikut :
Ec = Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta di bagi dengan Persentasi perubahan harga barang Y

b. Elastisitas permintaan pendapatan
Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat daripada
perubahan pendapatan pembeli.
Besarnya elastisitas permintaan pendapatan (Ey) dapat ditentukan
menggunakan rumus berikut :
Ey = Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta di bagi dengan Persentasi perubahan pendapatan
Macam-macam elastisitas permintaan
1. Price elasticity of demand (harga permintaan)
Adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta
yang diakibatkan oleh perubahan harga barang tersebut.

1. Ed > I , pemintaan yaitu
Elastis Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya.contoh kasus adalah makanan ringan,jika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
2. Ed < I, yaitu
 In Elastis artinya bila harga berubah maka permintaan hanya berubah sedikit,misalnya harga naik
20% menyebabkan turun sebesar 10% atau kurang dari 20%
Contohnya adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya.
3. Ed = I, yaitu
Uniter Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga.
4. Ed = 0, pemintaan tidak sempurna Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.contoh kasus adalah sebuah lukisan,berapapun harga yang ditawar pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya.
5. Ed = ~ , yaitu
Elastis sempurna artinya jumlah permintaan tetap banyak meski harga belum mengalami perubahan.
Bayangkan apa yang terjadi bila harga mengalami penurunan.
Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi

2. Income Elasticity Of Demand (pendapatan dari permintaan)
Adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta
yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan konsumen.
em ≥ I, yaitu
Barang mewah
I > em > O, yaitu
Barang primer
em = (-), yaitu
Barang inferior (bermutu rendah)

3. Cross Elasticity of Demand
Adalah mengukur perubahan jumlah X yang diminta yang
diakibatkan oleh perubahan harga barang Y.

Ex1y (+), yaitu
x1y, yaitu substitusi
Ex1y (-), yaitu
x1y, komplementer

·                Menjelaskan apa itu produsen dan fungsi produksi
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan,barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T          = teknologi (technology)

·                Menjelaskan bagaimana mengoptimalkan / memaksimalkan produk
Produksi dalam jangka pendek
          Dalam jangka pendel perusahaan memliki input teteap dan menentukan berapa banyaknya input variable yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan,pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahab input variable terhadap produksi total. Misalnya input variablenya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal.
Produksi dalam jangka panjang
          Jagka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur denfgan waktu tertentu, misalnya 10 tahun , 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya . jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu dimana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variable. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
·                Menjelaskan , menghitung dan memilih biaya yang paling optimal (beserta contohnya)
               Definisi Pola Produksi

        Pola produksi didefinisikan sebagai distribusi jumlah produksi tahunan ke dalam periode yang lebih pendek dari satu tahun, misalnya caturwulan, triwulan, bulan, atau minggu.


Jenis Pola Produksi

    Pada prinsipnya ada tiga macam pola produksi, yakni:
·  Pola Produksi Konstan, yaitu pola produksi dimana jumlah yang diproduksi setiap periode yang lebih pendek dari satu tahun selalu sama 
         
·  Pola Produksi Bergelombang, yaitu pola produksi dimana jumlah produksi untuk setiap satuan waktu yang lebih pendek dari satu tahun tidak selalu sama. Biasanya mengikuti pola penjualan. 
   
·  Pola Produksi Moderat, yaitu pada prinsipnya merupakan pola produksi bergelombang, namun diusahakan agar gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan.

Faktor Pertimbangan Memilih Pola Produksi

        Pola produksi yang dapat melayani permintaan, dan tambahan biaya  yang timbul sehubungan dengan penggunaan pola produksi tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan biaya yang timbul dari penggunaan pola produksi yang lain disebut sebagai Pola Produksi Optimal. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pola produksi yang dapat melayani permintaan dan tambahan biayanya minimum, yaitu:
1.             Pola Penjualan. Perusahaan berproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Oleh karena itu, pola penjualan akan mempengaruhi pola produksi.
2.             Pola Biaya.Yakni pola dari biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan naik-turunnya volume produksi, antara lain:
3.             Biaya Perputaran Tenaga Kerja, yakni biaya yang timbul sehubungan dengan penarikan dan atau pemberhentian tenaga kerja.
4.             Biaya Simpan, yakni biaya yang timbul sehubungan dengan penyimpanan persediaan.
5.             Biaya Lembur, yakni biaya yang timbul sehubungan dengan kelebihan jam kerja karyawan (over time premium cost).
6.             Biaya Subkontrak, yakni biaya yang timbul sehubungan perusahaan melakukan pemesanan produk yang sama ke pihak lain.
7.             Kapasitas Maksimum Perusahaan

Contoh Cara Menentukan/ Memilih Pola Produksi yang Optimal

        Di dalam merencanakan pola yang tepat bagi produksi suatu perusahaan dapat dipergunakan ANALISIS BIAYA TAMBAHAN atau INCREMENTAL COST ANALYSIS. Masing-masing pola produksi akan terlihat memiliki biaya tambahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dapat kita pilih pola produksi yang akan menimbulkan biaya tambahan yang paling kecil.

CONTOH:
Suatu perusahaan menghadapi pola penjualan sebagai berikut:



Perusahaan akan memenuhi penjualan tersebut dengan salah satu alternatif pola produksi berikut ini:
1.             Pola produksi konstan pada tingkat 500 unit per triwulan
2.             Pola yang bergelombang dengan mengikuti pola penjualan.
3.             Pola produksi moderat dengan ketentuan bahwa untuk triwulan I dan II berproduksi pada tingkat 400 unit, dan kemudian pada triwulan III dan IV berproduksi pada tingkat 800 unit.
Informasi lain yang ada dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1.             Kapasitas maksimum 1000 unit per triwulan
2.             Biaya simpan Rp.100,- per unit per triwulan
3.             Biaya perputaran tenaga kerja sebesar Rp.4000,- untuk setiap kenaikan produksi sebesar 200 unit. Penurunan produksi tidak menimbulkan biaya labor turn over. Sedang biaya subkontrak sebesar Rp.2.000,- per unit
4.             Upah lembur sebesar Rp.1.000

Pembahasan:

1. ANALISIS INCREMENTAL COST untuk Pola Produksi Konstan
1.1.       Pola Produksi Konstan




1.2.       Incremental Cost Pola Produksi Konstan



2. ANALISIS INCREMENTAL COST untuk Pola Produksi Bergelombang
2.1. Pola Produksi Bergelombang

2.2. Incremental Cost Pola Produksi Bergelombang



3. ANALISIS INCREMENTAL COST untuk Pola Produksi Moderat
    3.1. Pola Produksi Moderat


    3.2. Incremental Cost Pola Produksi Moderat







Referensi :
~        Adi Kuswanto,Zuhad Ichyaudin,Buku Paket, Pengantar Ekonomi,Gunadarma,  Jakarta,1991.
~        Oleh Drs. Catur sugiyanto, M A. Buku Ekonomi MIKRO, BPFE-YOGYAKARTA,april 1995